Merangkak,
melewati lorong kefanaan duniawi
Gelap pekat tak ada sekerlap sinar putih
Mengayunkan kaki menerjang panas bumi
Melawan terpaan angin mengeroposkan sendi-sendi
Gelap pekat tak ada sekerlap sinar putih
Mengayunkan kaki menerjang panas bumi
Melawan terpaan angin mengeroposkan sendi-sendi
Tersentak
lalu terpaku
Memandang sorot mata bening menentramkan kalbu
Menghembuskan nafas menghidupkan jiwa yang beku
Dan menemukanmu adalah anugerah tuhan bagiku
Memandang sorot mata bening menentramkan kalbu
Menghembuskan nafas menghidupkan jiwa yang beku
Dan menemukanmu adalah anugerah tuhan bagiku
Bersamamu,
Dunia seolah berhenti berputar
Seakan melihat matahari yang tetap ada pada singgasananya
Menatap langit, melukiskan asa diatas awan
Dunia seolah berhenti berputar
Seakan melihat matahari yang tetap ada pada singgasananya
Menatap langit, melukiskan asa diatas awan
Mewarnai hari-hari indah tanpa setetes air mata
Sahabat,
Kau rubah segalanya
Menuntun melewati kerasnya dunia
Menemukan keajaiban yang tak pernah terkira adanya
Membuat bibir-bibir kering tersenyum manisnya
Kau rubah segalanya
Menuntun melewati kerasnya dunia
Menemukan keajaiban yang tak pernah terkira adanya
Membuat bibir-bibir kering tersenyum manisnya
Sobat,
Kau bagai setiap tangga dalam permainan ular tangga
Kaulah parkir bebas dalam monopoli
Kau juga emergensi saat lampu-lampu memadamkan cahanya
Dan kau adalah surga kecil dunia yang nyata
Semoga kita tetap bersama sampai nyawa kembali padanya.
Kau bagai setiap tangga dalam permainan ular tangga
Kaulah parkir bebas dalam monopoli
Kau juga emergensi saat lampu-lampu memadamkan cahanya
Dan kau adalah surga kecil dunia yang nyata
Semoga kita tetap bersama sampai nyawa kembali padanya.
0 komentar:
Posting Komentar